Minggu, 10 November 2013

FOTOGRAFI DALAM ARSITEKTUR




Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam fotografi arstektur
1.    1. Cahaya
Cahaya bisa menampilkan wujud dan bentuk, yang bermuara pada visualisasi dimensi. Cahaya melahirkan bayangan, yang jangan dihilangkan, melainkan dimainkan dengan cantik. Permainan bayangan niscaya tak kalah ampuh untuk juga menampilkan wujud, bentuk dan dimensi.
Panjang pendek bayangan dan keras lembut cahaya memegang peranan penting dalam pencahayaan fotografi arsitektur. Kerap kali ada kendala beda kontras tinggi, semisal dalam foto interior, yang bisa diatasi dengan pemahaman mumpuni tentang pencahayaan. Demikian pula dengan karakter material bangunan dan interior, yang bisa tampil baik dengan pemahaman pencahayaan yang baik pula.

2.    2. Detil
Ketika kamu memikirkan tentang memotret sebuah bangunan, kamu akan pertama berpikir untuk memotret keseluruhan gedung tapi sebenarnya detil-detil kecil yang unik dari bangunan tersebut juga bisa menjadi objek yang menarik. Perhatikan apakah bangunan itu memiliki jam, ukiran, patung, atau pola yang berulang. Jangan sepelekan juga gedung yang sudah tampak jelek karena seringkali ia memiliki pola arsitektur yang menakjubkan. Kalau kamu bisa naik ke atap bangunannya, maka perspektif pun akan berubah secara dramatis. Kamu juga tidak harus selalu memotret dari luar bangunan. Kalau memungkinkan dan diijinkan, ambillah bagian interiornya.
3.    Gunakan Apa Yang Ada Di Sekitar
Memotret sebuah bangunan yang sudah terkenal dengan cara yang agak berbeda bisa dilakukan dengan menambahkan elemen yang ada di sekitar tempat memotret. Bisa dengan menggunakan bagian samping sebuah bangunan modern sebagai cermin untuk menangkap bangunan yang tampak lebih tua, mencari genangan air, atau memanfaatkan lengkungan gerbang atau ranting pohon untuk menciptakan bingkai dalam frame.

4  komposisi
 Elemen-elemen titik, garis, bentuk dan wujud dalam karya arsitektur mudah diramu jadi sajian komposisi yang sedap dipandang. Komposisi berhadapan dengan persepsi, dan persepsi berdiri di atas imajinasi. Demikianlah fotografi arsitektur berdiri kokoh di atas pemahaman estetika visual.
Karya arsitektur mudah dijumpai dan merupakan hal menyenangkan untuk mengabadikannya dalam karya foto. Lagipula, fotografi arsitektur tak hanya bersubyek bangunan, melainkan juga pemukiman, kawasan dan kota. Akan lebih bermakna dan bernas jika fotografi arsitektur memvisualisasikan keberadaan karya arsitektur dalam kehidupan nyata sehari-hari.

5.    Memperbaiki Garis-Garis Vertikal

Saat menggunakan lensa wide angle, kamu akan melihat tembok sebuah gedung yang tinggi miring ke bagian dalam jika kamu memotret dari bawah. Hal ini bisa dicegah dengan menggunakan sebuah lensa khusus yang disebut shift lens untuk memperbaiki masalah perspektif, tapi tentu harga lensa semacam ini tidak murah. Cara yang lebih terjangkau adalah mencari titik memotret yang jauh dan menggunakan lensa yang lebih panjang, atau kalau kamu memotret dari jarak dekat cobalah mencari tempat yang lebih tinggi seperti naik ke beberapa lantai di gedung yang berseberangan. Fotografer arsitektur biasanya menggunakan tangga untuk menambah ketinggian saat memotret. Idealnya kamu menginginkan titik memotret yang menempatkanmu sekitar setengah tinggi bangunan. Lebih tinggi dari itu dan bagian bawah bangunan yang akan miring. Masalah ini bisa diperbaiki di Photoshop dengan mudah. Tapi kamu mungkin lebih memilih memotret dinding yang tampak miring dengan menggunakan sudut lebar dan rendah.

6.    Exposure

Bangunan adalah salah satu objek yang paling mudah diukur tingkat cahayanya. Seringkali batu bata atau batu memiliki warna yang hampir abu-abu sehingga meter kamera akan merekamnya dengan akurat. Masalahnya hanya muncul jika bahan bangunan yang akan difoto sangan gelap (misalnya kaca berlapis film) atau sangat terang (gedung bercat putih). Pada keadaan seperti ini kamera akan membuat bangunan tampak terlalu terang atau gelap. Berarti, kamu harus membuka atau menutup exposure satu stop.
Satu hal lagi yang bisa menipu kamera adalah ketika matahari ada di belakang gedung atau masuk ke dalam frame. Bagian terang pada gambar akan membuat kamera mengatur exposure yang lebih pendek dan bangunan akan menjadi siluet. Turunkan sedikit sudut kamera atau gunakan pengaturan manual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar